Selasa, 25 Juni 2013
5 Aliran Seks Bebas Yang Pernah ada di Indonesia
Isu mengenai adanya seks bebas di kalangan PNS kota Bandung sempat membuat heboh bahkan ada surat edaran yang memerintahkan untuk melakukan seks bebas ditempat yang sudah ditentukan bahkan surat edaran ini ditandatangani salah satu pejabat di Kota Bandung.
Namun kebenaran adanya seks bebas dikalangan pns kota bandung masih belum bisa dipastikan dan ada kemungkinan jika surat yang beredar adalah surat palsu yang sengaja dibuat oleh orang tidak bertanggung jawab.
Ternyata selain isu adanya aliran seks bebeas di pns bandung ternyata ada beberapa aliran seks bebas yang pernah ada dan melakukan kegiatannya di Indonesia.
Seperti dikutip dari merdeka.com berikut ini beberapa aliran seks bebas yang pernah ada di Indoenesia berikut ini:
1. Satria Piningit Weteng Buwono
Agus Imam Solihin mendirikan aliran Satrio Piningit Weteng Buwono pada tahun 2002. Agus mengajarkan kepada pengikutnya untuk meninggalkan sholat, puasa, menggugurkan rukun Islam, dan menjalankan hubungan seksual sesama pasangannya secara bersama-sama dalam satu ruangan. Agus sendiri juga mengaku sebagai Imam Mahdi.
Padepokan Agus di Perumnas III Bekasi Timur. Setelah diusir oleh warga, padepokan kemudian pindah ke Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah mengadakan rapat dengan Kejari, kepolisian, Kodim, Kesbanglinmas, Depag, dan beberapa instansi lain, Bakorpakem memutuskan ajaran Satrio Piningit Weteng Buwono menyimpang.
Agus menyerahkan diri ke polisi pada tanggal 29 Januari 2009 setelah beberapa hari diburu polisi. Pada tanggal 30 Juli 2009 Agus Imam Solihin divonis penjara dua tahun enam bulan penjara oleh majelis hakim PN Jaksel.
2. Aliran ‘Surga Adn’ di Cirebon
Pimpinan aliran sesat ‘Surga Adn’ bernama Ahmad Tantowi. Dia ditangkap bersama 8 pengikutnya oleh Reskrim Polda Jawa Barat karena menyebarkan ajaran sesat pada 2010 lalu. Di markas sekte ini, polisi mengamankan emas batangan palsu, senjata keris kuno, logistik tempat pemujaan, aksesoris ritual penyembahan, dan cairan yang diduga untuk pelumas melakukan hubungan intim.
Aliran sesat itu memang membahayakan generasi muda. Sebab ajaran aliran ‘Surga Adn’ salah satunya mengajarkan pensucian dosa bagi para gadis dengan cara disetubuhi. Dan beberapa kesaksian dari mantan pengikutnya menyebutkan bahwa salat lima waktu bisa digantikan dengan membangun rumah singgasana istana tempat tinggal mereka.
3. Aliran Hakekok di Banten
Kesesatan aliran ini diungkap 2009 lalu. Adalah Ketua MUI Banten KH Aminudin Ibrohim yang menyebut bila aliran Hakekok di Kabupaten Pandeglang, Banten merupakan aliran yang menyimpang dari ajaran Islam.
Oleh karena itu MUI Banten mendesak Badan Koordinasi Penganut Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) segera bertindak tegas. Sebab jika terlambat, dikhawatirkan akan lebih meresahkan masyarakat.
Aliran Hakekok di Pandeglang adalah variasi dari tasawuf dan ritual menyimpang. Tata cara ibadah mereka dilakukan di tempat gelap. Selain itu laki-laki dan wanita yang bukan muhrimnya diperbolehkan berhubungan badan.
4. Children of God (COG)
Ajaran ini pernah marak di Bandung, Jakarta dan beberapa kota seks lainnya. Konon sampai sekarang masih aktif dan berpindah-pindah tempat ritual. Ajaran ini membolehkan seks bebas, sebagai bentuk kasih terhadap Tuhan. Salah satu ajaran sesat kelompok ini, Yesus diyakini sebagai hasil hubungan seks antara Allah dan Maria.
Sekte ini dibentuk pada 1968 oleh David Berg di Huntington Beach, California, Amerika Serikat. Bagi para pengikut sekte ini, Berg disebut-sebut sebagai nabi. Karena dilarang, nama sekte ini kerap berganti-ganti nama. Belakangan COG dikenal sebagai Family of Loves (Keluarga Kasih).
Pada 1974, gerakan ini mulai bereksperimen dengan metode penginjilan yang disebut Menjala dengan Lirikan (Flirty Fishing). Metode penginjilan ini dilakukan dengan cara menggunakan seks untuk memperlihatkan kasih Allah dan memenangkan anggota baru dan mendapatkan dukungan.
5. Ajaran Ben titisan Syekh Malik di Majalengka
Ben yang aslinya berasal dari Jatiwangi mengaku sebagai titisan Syekh Malik. Kini Ben tinggal di Wanajaya, Kasokandel dan memiliki pengikut sekitar 20 orang yang merupakan warga sekitar. Sebagian warga memandang ajaran Ben sesat, karena tidak melaksanakan sholat.
Ajaran lain, Ben memperbolehkan anggotanya menikahi wanita yang telah memiliki suami, dan melakukan ritual yang dicurigai warga sebagai ritual sesat. MUI kecamatan Kasokandel, Camat, dan Kapolsek Kasokandel melakukan pengumpulan data penyelidikan terhadap kasus ini.
Nah itulah beberapa aliran seks bebas yang sesat yang pernah ada di Indonesia dan kemungkinan masiah terus dijalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar