Senin, 09 Desember 2013

Sinopsis : Koukou Debut - Part 6


Menjelang hari Natal Yoh sudah memutuskan akan mencarikan cowok untuk Haruna. Yoh mengajak haruna berdiri di balkon lantai 2 jadi mereka bisa leluasa melihat cowok-cowok yang datang ke sekolah. Setiap ada cowok yang datang, Yoh bertanya pada haruna apa cowok itu typenya Haruna?

“bagaimana dengan cowok itu?”tanya yoh menunjuk pada 3 cowok yang berjalan ke sekolah. “coret” tolak haruna. “klo dia?” tanya Yoh saat melihat seorang cowok lain lewat “tidak..”

Karena semua cowok yang ditunjukkan tidak dipilih Haruna, Yoh jadi capek dan kesal 

“harusnya diantara mereka ada yang masuk kriteriamu!” gerutu Yoh. “klo begini terus kau tak akan mendapatkan pacar saat Natal nanti. “ Yoh teringat sesuatu, ia menatap Haruna disebelahnya “jangan-jangan kau masih mengharap Fumiya?” 

“heihhhhh????” sahut Haruna terkejut “kenapa kau berpikir seperti itu? Tentu saja tidak!” bantah Haruna. 

“lalu mengapa diantara cowok-cowok tadi tidak ada yang cocok untukmu?” 

“mungkin karena Haruna mempunyai seseorang yang disukainya?” Asaoka tiba-tiba menyahut dari arah belakang mereka. 

“klo dibandingkan cowok yang disukainya maka cowok-cowok lain tidak akan cocok untuknya. Benar begitu kan?” lanjut Asaoka. 

“jika begitu kejadiannya... mengapa dia tidak mengejar cowok itu saja?’ tanya Yoh ingin tau pendapat Asaoka. 

“pasti ada alasannya Haruna tidak melakukannya.” Sahut Asaoka seperti lebih mengenal Haruna. “benarkan haruna?” tanya Asaoka pada Haruna. 

Cewek itu langsung panik “tidak.. tidak.. tidak.. “

“lalu apa kau mau kencan denganku?” tanya Asaoka serius. 

“tak bisa.. tak bisa... tak bisa..” tolak haruna. 

“aku becanda!” lanjut Asaoka tersenyum “kau benar-benar imut haruna..” ucap Asaoka menepuk bahu haruna dan pergi meninggalkan Yoh dan haruna berdua. Yoh menatap kepergian Asaoka dengan penuh kecurigaan karena Asaoka tidak seperti biasanya. Yoh lalu menatap haruna juga dengan kecurigaan. 

Oh ya Minna san... Di movienya ini kan Asaoka jarang tampil ya tapi sebenarnya di manga-nya, Asaoka dekat dengan Haruna...


Haruna menunggu bis di Halte. Ia memikirkan apa yang akan dilakukannya dengan perasaan pada Yoh. Di sebelahnya sedang duduk seorang cewek cantik yang sepertinya juga sedang memikirkan sesuatu. “apa kau juga sedang memikirkan sesuatu?” tanya Haruna pada cewek yang disebelahnya. 

“iya..” jawab cewek itu.

“kau tau.. aku sedang bingung apa yang harus aku lakukan.. aku jatuh cinta pada seseorang yang terlarang...”

“aku juga..” jawab cewek itu sambil mengusap airmatanya. 

“kau juga punya masalah cinta?” tanya haruna.

Cewek itu mengangguk “iya.. aku tak bisa melupakan mantan cowokku. Ini sudah menjelang Natal dan.. aku merasa kesepian. Saat aku menyadarinya, aku lalu menghubunginya lagi. Tapi dia tak mau mengangkat telpnya” Cewek itu bercerita sambil menangis didepan Haruna.

“mengapa dia begitu? Terlalu!” seru haruna kesal mendengar cerita gadis itu. 

“sebenarnya aku yang minta putus padanya.. tapii sebenarnya perasaanku tidak pernah berubah untuknya. Itulah mengapa aku ingin bertemu dengannya sekali lagi! Aku ingin berbicara dengannya sekali lagi” 

“baiklah klo begitu! Ayo temui dia secara langsung! Ayo pergi ke rumahnya. Aku akan menemanimu” ajak Haruna berapi-api sambil berdiri. 

“benarkah? Arigatou... aku Kurihara makoto..” kata cewek cantik itu memperkenalkan dirinya. 

“ohh Makko-chan ya.. aku Nagashima Haruna. Aku akan membantumu!” Kata haruna menepuk dadanya dengan gaya beraninya. Makko-chan tersenyum senang melihatnya.

 
Didalam kamarnya haruna memikirkan tindakannya tadi yang sok membela itu padahal dia sendiri sedang dalam masalah.

Saat adegan ini sebenarnya ada malaikat dan setan yang nggak buanget.. Malaikatnya laki tapi berdandan perempuan. Mereka mempengaruhi Haruna tentang hubungan haruna dan Yoh, untuk menyatakan cinta atau jangan dulu saja. 

 Haruna semakin bingung dengan perasaannya jadi dia pergi ke taman dan berlari beberapapa langkah ke kanan dan kekiri. 

“apa yang kau lakukan malam-malam begini?” 

“yoh.. yoh.. yoh.. yoh..!” seru haruna terkejut melihat Yoh yang tiba-tiba berdiri disampingnya. Yoh ikut terkejut melihat haruna yang berteriak kaget seperti itu. Haruna menggelengkan kepalanya dan mencuekin Yoh, ia terus berlari kanan kiri. 

“aku bertanya padamu, kau sedang apa?” tanya Yoh sekali lagi. 

“latihan olahraga, melompat..” jawab haruna

“aku tau itu.. tapi mengapa kau lakukan malam-malam begini ditaman?” 

“menghilangkan pikiran setan. Seperti membuangnya jauh-jauh...” jawab haruna. 

“aku tak mengerti..” sahut Yoh sambil berpikir tentang tingkah haruna itu. Haruna langsung menghentikan olahraganya dan tersenyum gelisah. 

“kau ini seorang gadis, berbahaya klo keluar malam-malam begini.. ayo pulang” ucap Yoh mendekati Haruna, Yoh menarik krah leher belakang haruna dan menariknya pulang.. hehhe.. emang kucinggggg... :P

Haruna hanya tertunduk “haik...” *iya.

Saat mereka berjalan berdua haruna berpikir mungkin ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk mengungkapkan perasaannya pada Yoh..”aku sudah putuskan” batin haruna. Yoh tiba-tiba berbalik menatap haruna. “apa yang sudah kau putuskan?” Melihat Yoh begitu haruna langsung tak berani maju lagi “ tidak ada” jawabnya lemah. 

“apa kau sudah memutuskan apa yang akan kau lakukan saat natal nanti?” tanya Yoh. 

“aku..” tiba-tiba keduanya berbicara bersamaan. 

“kau bicara dulu” kata Yoh

Haruna menatap wajah Yoh tajam, Yoh pun menunggu kata-kata haruna “ aku.. aku sedang jatuh cinta!” seru haruna dan langsung menunduk malu. “aku jatuh cinta... tapi..” haruna menatap Yoh ragu-ragu melanjutkan kata-katanya. 

“dengann Asaoka ya?” tebak Yoh 

“hehhhh?” Haruna terkejut

“mengapa kau tidak kencan saja dengan Asaoka?” 

“mengapa?”

“aku pikir Asaoka dan kau nampak cocok berdua.” Haruna kecewa dan kesal yoh tak mengerti perasaannya malah menjodohkannya dengan Asaoka. 

“BAKA..!! “ *bodoh..teriak haruna. “kau... kau kupecat sebagai pelatihku..!!” teriak haruna kesal dan berlari meninggalkan Yoh yang kebingungan dengan apa yang telah terjadi.


Keesokan harinya disekolah. Haruna terlihat letih dan jadi diam. Saat berjalan dilorong sekolah didepannya Yoh sedang berjalan ke arahnya. Yoh pun sama saat melihat Haruna didepannya ia langsung membuang mukanya. 

Di serial Manganya terlihat jelas kemarahan Yoh karena dipecat begitu saja oleh Haruna. 

Haruna sedih karena hubungan mereka jadi seperti itu. 

Haruna pulang kerumah sendirian. Ia berjalan disebuah taman dan mendengarkan sebuah nyanyiannya yang seperti mengungkapkan perasaannya. 

Tsukaxile judulnya Koi ni, Koishite iru no kana. 


Apa aku jatuh cinta dengan cinta itu sendiri?
Tanpa mengetahui apapun...Tanpa mengerti apapun.. tentang perasaanmu..
Kau tiba-tiba ada dihatiku..
Aku benci dengan perasaan acuh ini.
Aku hanya ingin merasakan kehangatanmu
Apa yang harus aku lakukan dengan perasaan ini?
Terbangun didalam hatiku, suatu keberanian cinta..


Mendengar kata-kata lagu itu, haruna kesal lalu haruna berjalan mendekati penyanyi yg gayanya hancur itu (dia aktor bukan penyanyi aslinya). Haruna lalu menendang kaleng uang penyanyi jalanan itu dan juga Mic nya. Lalu haruna pergi... 

Ada email masuk dari Makko-chan yang ingin bertemu dengannya hari ini. 

Malam harinya mereka bertemu.

“hey.. mantan cowokmu itu seperti apa orangnya? “ tanya haruna. 

“dia cool banget dan punya banyak teman. Tapi dia agak mengerikan, aku tak tau apa yang selalu ada dipikirannya. Dia dia bisa lembut juga.”

“ahh.. aku tau maksud perkataanmu itu. Aku harap semua berjalan baik, makko-chan!” 

“arigatou..” ucap makko-chan. 


Makko-chan menghentikan langkahnya dan tertunduk. “kita sudah sampai.” “haruna menatap rumah yang ada didepannya dan haruna langsung Shock, RUMAH YOH..!!”

“man-tannn.. mantan ce-wek....” haruna semakin shock saat melihat bayangan Yoh dijendela. Haruna buru-buru bersembunyi di rerimbunan bunga bakung. 

Makko chan heran melihat haruna sembunyi “ada apa haruna-chan? Kau kenal dia?”

“ti-ti.. dak...” bantah haruna tetap bersembunyi. “aku tunggu disini saja.. ganbatte” ucap haruna. 



Makko-chan melihat sosok Yoh di jendela lantai 2. Ia berjalan mendekati pintu rumah Yoh dan menekan bel rumahnya. Asami datang membuka pintu. “hey.. apa Yoh ada dirumah?” 

“maaf.. dia belom pulang ke rumah..” bohong Asami. 

“ohh ya sudah..” jawab Makko-chan tau klo Asami berbohong padanya karena ia tau Yoh ada dirumah. 

Makko-chan mendekati Haruna “ini sangat jelas sekali.. dia membenciku..” Makko-chan lalu berlari meninggalkan haruna . 

Haruna menyusul Makko-chan dan menjelaskan pada Makko-chan klo ia kenal dengan Yoh. “jadi kau kenal dia?” “iya” “apa kau kencan dengannya?” “tidak.. tidak.. tidak..” dia hanya kenalanku saja.” 

“syukurlah klo begitu..” ucap Makko lega. “kami punya hubungan yang sangat baik. Kami pulang sekolah bersama terus. Dan pergi ke beberapa tempat bersama. “

“bahkan berpegangan tangan?” tanya Haruna

“iya..”

“dan kiss?? Apa kalian lakukan juga?”

“iya..”angguk Makko-chan malu-malu. Haruna merasa dirinya jatuh kedalam perut bumi yang sangat gelap. “kau kenapa haruna-chan? “ Tanya makko-chan yang melihat haruna terlihat mau pingsan itu. 

“tidak apa..apa..”


“aku pikir aku akan melupakannya saat aku sudah SMA. Tapi ternyata aku tak bisa.. itulah mengapa aku mengirimkan surat. Memintanya untuk bertemu denganku dimalam natal. Tapi aku tak bisa memberikan padanya..” Makko-chan teringat klo haruna kenal dengan yoh. “aku tau ini hal yang tidak pantas untuk mintakan tolong”. Makko-chan mengambilkan sepucuk surat yang disimpannya. “maukah kau memberikan ini pada Yoh?”

“hahh..” seru haruna dan menolaknya. 

“aku tau ini sepertinya gila tapi kaulah satu-satunya yang dapat menolongku. Ini terakhir kalinya aku memaksamu. Oke?” desak Makko-chan kemudian ia berlari meninggalkan Haruna untuk naik kesebuah bis. Haruna tak bisa mengejarnya.



Sampai di rumahnya Haruna terus menatap surat yang diberikan Makko padanya. Ia penasaran apa isi surat itu tapi ia juga tak berani membukanya. “aku tak boleh membacanya. 



Preview Part Ending :

Asaoka mengajak haruna kencan. Sementara itu Yoh minta Haruna praktek kencan Malam Natal dan pasangannya adalah Coach Yoh sendiri! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar