Minggu, 04 Agustus 2013

10 Japanese Band Terbaik (Versi Saya)

Tanpa banyak kata lagi, berikut hitung mundur dari band-band asal Jepang terbaik menurut saya. Let's cekidot, mas bro!

10. Alüto

 

Saya tidak tahu apakah Aluto dapat disebut sebagai band atau tidak, yang jelas, di wikipedia, disebutkan bahwa duo dari Daigo Fujita dan Honoka Satou ini merupakan band beraliran Japanese-Rock, walau aslinya lagu-lagu mereka terkesan lembut dan melankolis. Yang pasti, saya sudah jatuh cinta dengan band ini semenjak mendengar lagu Michi - To You All yang merupakan salah satu soundtrack anime Naruto. Lagu lain yang worth a listen dari duo ini adalah Utautai no Ballad, Kaze To Tada Mae Wo Mita, dan Ai Ni te Furete.


9. Janne Da Arc

 

Merupakan band beraliran Visual Kei yang berasal dari Hirakata, Osaka. Yang membuat saya suka dengan Janne Da Arc adalah, tentunya, vocal dari Yasunori Hayashi yang kekanak-kanakan dan agak cempreng, tak seperti vocalis Visual Kei kebanyakan, juga dentuman drum Shuji Suematsu yang selalu menambah nyawa di setiap karya mereka. Lagu dari Janne Da Arc yang paling saya sukai sejauh ini adalah Wild Fang, Gekkouka (f-yeah! this one is so addicting!), Mobius, dan Dolls.


8. Nightmare

 

Yang pernah mengikuti anime Death Note---sebentar, biarkan saya menjerit... Death Noteee! L-kuuun! Raito-kun! Kyaaa!
..........
Oke, bagi yang pernah mengikuti anime Death Note pasti kenal dengan band rock beraliran Visual Kei ini. Yup, Nightmare (Naitomea dalam pelafalan Jepang) berperan menyemarakkan, atau tepatnya membuat suasana di anime Death Note semakin mencekam, lewat lagu mereka yang berjudul The World dan Alumina. Kali itu saya pertama mengenal band satu ini, dan harus saya akui bahwa lagu-lagu mereka keren dan beraura gelap, salah satu poin plus yang menyebabkan mereka pas banget mengisi soundtrack anime semacam Death note. Lagu lain yang pantas didengar dari band ini adalah Raison D'Etre (kyaaa, suara Yomi-san di sini seksi betul) dan Nothing You Lose.


7. Ikimono Gakari

 

Tak asing dengan lirik lagu ini?

Habata itara modoranai to ittte
Mezashita no wa
aoi aoi ano sora


Benar, lirik di atas dapat dijumpai pada lagu Bluebirds milik Ikimono Gakari yang tak lain juga dijadikan soundtrack anime Naruto (dan merupakan salah satu soundtrack yang paling terkenal). Ikimono Gakari terbilang unik lewat perpaduan vocal Kiyoe Yoshioka yang powerful namun masih feminin, disandingkan dengan gitar dan harmonika. Lagu mereka yang powerful selain Bluebirds adalah Hanabi dan Nokori Kaze. Sementara, jika menginginkan lagu yang agak melankolis dari band satu ini, silakan dengar Sakura dan Akane Iro No Yokusoku.


6. No Regret Life

 


Jujur, suara Kazusou Oda, vocalis No Regret Life, di single Nakushita Kotoba itu menyayat hati banget. Saya pertama mendengar lagu Nakushita Kotoba di masa SMP (berkat lagu ini, saya mengenal No Regret Life), dan hampir tak dapat membedakan suara Kazusou Oda dengan Masafumi Gotoh dari band Asian Kungfu Generation. Lama kelamaan saya paham bahwa Kazusou Oda bersuara lebih berat dan lebih serak ketimbang Masafumi-san, plus musik yang dibawakan No Regret Life agak lebih tidak cadas jika dibandingkan dengan Ajikan. Lagu yang paling fenomenal dari band ini, bagi saya, tentu saja Nakushita Kotoba, yang sekaligus merupakan soundtrack Naruto kesukaan saya, satu peringkat di atas Haruka Kanata yang melegendaris milik Ajikan (meski pada akhirnya, No Regret Life juga memiliki lagu berjudul Haruka Kanata yang dirilis pada tahun 2008. I, myself, prefer the 'old' Haruka Kanata by Ajikan, though). Lagu lainnya yang saya promosikan adalah Only Lonely yang berlirik full English, namun pelafalan Kazusou Ouda agak... imut di lagu ini, khas Engrish-nya orang Jepang. Oh, iya, Last Smile, Melody, dan Stranger, juga worth a listen.


5. Alice Nine

 


Band Japanese Rock mana yang vocalisnya berwajah paling mirip perempuan? Alice Nine jawabnya (menurut saya, lho). Tapi memang benar, band beraliran Visual Kei ini memiliki vocalis yang 'cantik'. Adalah Shou, vocalis bermata bulat dan bertubuh kurus yang memiliki suara melengking itu. Gerak-geriknya pun adorable, benar-benar mirip gadis remaja. Tapi jangan ditanya, suaranya laki sekali (meski masih dalam taraf penyanyi Visual Kei). Hahaha, sejujurnya, dari sepuluh list yang saya tuliskan ini, Alice Nine adalah favorit saya yang paling utama. Namun harus saya akui bahwa masih ada band asal negeri sakura yang lebih hebat ketimbang mereka. Single mereka yang pertama saya dengarkan adalah Ruri no Ame, sebuah lagu melankolis yang dipadu-padankan secara apik lewat permainan musik Alice Nine. Saya semakin jatuh cinta dengan Alice Nine setelah mendengarkan Kousai, satu karya mereka yang entah kenapa malah underrated, padahal emosi Shou di lagu ini mengalir dengan tepat, dan iringan musiknya juga masterpiece. Apalagi jika tahu arti liriknya, wush... Lagu lainnya yang patut dicoba adalah Fantasy, Gradation, dan Yami No Chiru Sakura (saya sudah kayak promosi rumah makan saja, wkwkwk).


4. The Gazette

 


Saya bingung mau mendahulukan Ajikan atau kah The Gazette, tapi rasanya The Gazette meski mengalah dan menetap di posisi empat. The Gazette merupakan band beraliran Visual Kei yang dibentuk pada tahun 2002, beranggotakan Ruki sebagai vokalis, Aoi dan Uruha sebagai gitaris, Reisa sebagai bassist, dan Kai sebagai drummer. The Gazette termasuk dalam salah satu band Visual Kei yang paling dikenal, tersohor sampai penjuru dunia (bahasanyaaaa), dan beberapa kali menerima awards atas kemampuan musik mereka yang menyebabkan decak kagum. Karya mereka yang paling saya rekomendasikan adalah Filth in Beauty yang mengandung sepercik kombinasi antara rock dan R&B. Di samping itu, ada juga Cassis (yang menurut saya merupakan karya mereka yang paling brilian), Pledge, Shiver, dan Regret.


Daaan, jreng, jreng, jreng, bersiap memasuki top three!




Here we go!



3. Asian Kungfu Generation


 


Masafumi Gotoh, tak pelak, merupakan pemilik suara yang terbilang sangat cadas di kalangan musisi japanese-rock. Ajikan memang dielu-elukan karena kemampuan musik mereka yang patut diacungi jempol dan vocal meledak-ledak khas Masafumi Gotoh. To tell you the truth, lagu Haruka Kanata yang melegendaris itu tak luput juga dari koleksi saya semasa SMP. Bahkan kawan-kawan saya yang aslinya tak menyukai musik Jepang pun mengakui bahwa lagu itu gila. Yang membuat saya terpikat pada lagu itu awalnya adalah permainan bass Takahiro Yamada, dilanjut oleh dentuman drum Kiyoshi Ijichi, yang kemudian ditimpal dengan genjrengan gitar Kensuke Kita dan vocal powerful Masafumi Gotoh (ps: Masafumi Gotoh juga bermain gitar, namun gitaris utamanya tetap dipegang oleh Kensuke Kita). Dari sini, Asian Kungfu Generation sudah berhasil menarik perhatian saya, hingga saya mengoleksi lagu-lagu mereka yang lain, bahkan sampai beralbum-album. Favorit saya adalah Haruka Kanata, tentu saja, Kakuu Seibutsu No Blues, Kimi no Machi De, Sono Wake Wo, dan Korogaru Iwa, Kimi ni Asa ga Furu.


2. Versailles

 


Band nyentrik beraliran Visual Kei satu ini beranggotakan murni laki-laki, lho. Dikarenakan Hizaki-san (gaun merah di foto) sering mengenakan gaun perempuan dan dandanan ala gothic Lolita, bahkan saat di atas panggung, banyak yang mengira bahwa dia adalah seorang perempuan, LOL. Versailles terkenal akan penampilan mereka yang terinspirasi oleh zaman Barok (Rokoko/ Rococo) dan menjadikan hal itu sebagai salah satu ciri khas mereka. Band yang terbentuk pada tahun 2007 ini tanpa dinyana langsung meraih kesuksesan besar dalam waktu singkat. Pada tahun 2009, bassist Versailles, Jasmine You, meninggal dunia (later, ia digantikan oleh Masashi) namun anggota band Versailles yang lain sepakat menyebutnya sebagai member abadi (at this rate, saya nulis sambil menitikkan dua tetes air mata). Karya terbaik Versailles menurut saya adalah Masquerade, Prince, Princess (yup, mereka membuat satu lagu berjudul Prince dan satu lagu berjudul Princess), Serenade, dan pastinya, The Revenant Choir.


DAAAAAN, rangking satu ditempati oleeeeh....


Jreng, jreng, jreng!



1. X-Japan

 

Apalagi yang perlu saya katakan soal band fenomenal yang lahir di tahun 1982 ini? Art of Life (simply awesome, salah satu lagu paling brilian yang pernah saya temukan), Endless Rain (berada di luar mainstream musik X-Japan, merupakan lagu akustik lembut tanpa vokal), Tears, Forever Love, X, Silent Jealousy, Jade, Kurenai, Dahlia, Longing - Togireta Melody, dan lagu-lagu mereka yang lain, you name it. Jadi saya rasa memang pantas jika X-Japan berada di peringkat pertama. Hands down!

2 komentar:

  1. I think you missed something.... maybe much... overall you posts here are the rocks band.
    di jepang perkembangan rock sudah mencapai kemajuan...
    ngaku knowing the real rock bands klo udah dengerin lagu2 dari band2 jepang internasional ini :

    1. Loudness - w/ Minoru Niihara vocalized and Akira Takasaki as the legend guitarist (1980 - sekarang) pelopor heavy metal in japan

    2. Sly - w/ Minoru Niihara vocalized (1995 - 2000) continued to Loudness in 2000

    3. One Ok Rock (2006 - sekarang) best rock band right now - w/ Taka vocalized as the best rock japanese vocalist

    4. X-Japan (1990 - sekarang) the one of high rating rock band legend

    5. menurut saya L'arc En ~Ciel ada di posisi ini (1990an - sekarang)

    OPEN YOUR MINDS, Broo....!!
    pelajari what's the real rocks... mereka itu legends, the legends never die... keep rock kawans...
    We Will Rock You....!!!

    BalasHapus
  2. Loudness (ラウドネス Raudonesu?) is a Japanese metal band formed in 1981 by guitarist Akira Takasaki and drummer Munetaka Higuchi.[1][2] They were the first Japanese heavy metal act signed to a major label in the United States, releasing twenty-six studio albums (five in America) and nine live albums by 2014 and reaching the Billboard Top 100 in their moment of maximum international popularity, as well as charting on Oricon dozens of times.[1][3] Despite numerous changes in their roster, the band continued their activities throughout the 90s, finally reuniting the original line-up in 2001. On November 30, 2008 original drummer Munetaka Higuchi died from liver cancer at a hospital in Osaka at age 49. He was replaced with Masayuki Suzuki.

    BalasHapus