Merupakan gabungan bangunan baru dan hasil renovasi, 12 stadion akan menjadi tuan rumah Piala Dunia di Brasil pada tahun depan. Namun, belum semua stadion siap digunakan. FIFA telah memberikan tenggat waktu sampai 31 Desember 2013 untuk merampungkan seluruh pembangunan dan renovasi 12 stadion itu. Kekhawatiran pembangunan dan renovasi stadion tak akan selesai tahun ini sudah mencuat jauh-jauh hari. Insiden runtuhnya stadion di Sao Paulo, Rabu (26/11/2013), kembali memunculkan perlunya kelonggaran tenggat waktu penyelesaian pembangunan stadion. Berikut ini adalah 12 stadion—tujuh di antaranya adalah stadion baru—yang akan menjadi lokasi laga empat tahunan Piala Dunia, berdasarkan situs resmi Pemerintah Brasil www.copa2014.gov.brserta serikat pekerja arsitek dan insinyur Brasil, Sinaenco, www.portal2014.org.br.
Enam stadion yang masih digarap:
1. Arena Pantanal di Cuiaba
Stadion ini memiliki kapasitas 44.000 tempak duduk. Biaya pembangunannya mencapai 5,704 miliar real Brasil atau setara 245 juta dollar AS, sekitar Rp 2,7 triliun.
2. Arena da Baixada di Curitiba
Kapasitas stadion ini adalah 43.000 tempak duduk. Biaya pembangunan yang dihabiskan mencapai 140 juta dollar AS, setara Rp 1,6 triliun.
3. Arena Amazonia di Manaus
Kapasitas stadion ini 44.000 tempat duduk, tetapi untuk Piala Dunia 2014 hanya akan menampung 40.000 penonton. Pembangunannya menelan biaya 161 juta dollar AS, setara dengan Rp 1,8 triliun.
4. Arena das Dunas di Natal
Memiliki kapasitas untuk 42.000 tempat duduk, stadion ini hanya akan menerima 32.000 penonton untuk Piala Dunia 2013. Biaya pembangunan yang dikucurkan, menurut Sinaenco, mencapai 150,6 juta dollar AS, setara Rp 1,75 triliun.
5. Estadio Beira-Rio di Porto Alegre
Stadion yang dirombak menjelang Piala Dunia ini rencananya akan menjadi tuan rumah untuk lima pertandingan. Pada akhir September 2013, pekerjaan di sini sudah rampung 88 persen.
Memiliki kapasitas 60.800 penonton berdasarkan data Sinaenco, renovasi menelan dana 142 juta dollar AS, setara Rp 1,6 triliun, dari kas negara.
6. Arena Corinthians atau Stadion Itaquerao di Sao Paulo
Kecelakaan di stadion ini dipicu robohnya sebuah crane yang kemudian menyeret tiga struktur logam stadion. Dua pekerja tewas dalam insiden tersebut. Insiden bermula dari upaya meletakkan struktur seberat 500 ton di atap stadion. Kecelakaan ini kembali memicu perdebatan apakah Brasil akan siap menyediakan stadion untuk Piala Dunia 2014.
Kapasitas Itaquerao adalah 69.160 penonton, dengan estimasi biaya pembangunan sebelum kecelakaan para Rabu itu sebesar 355 juta dollar AS atau setara Rp 3,9 triliun, menurut perhitungan Sinaenco.
Enam stadion yang sudah rampung:
1. Stadion Maracana di Rio de Janeiro
Maracana akan menjadi tuan rumah tujuh pertandingan Piala Dunia, termasuk pertandingan final seperti halnya pada 1950 saat Brasil dihentak Uruguay. Stadion ini memiliki kapasitas 78.838 penonton, dengan biaya renovasi mencapai 350 juta dollar AS atau setara Rp 3,9 triliun, yang separuhnya ditanggung kas negara. Media Brasil mengutip data tak resmi bahwa dana yang sesungguhnya dikucurkan mencapai 485 juta dollar AS atau setara Rp 5,3 triliun.
2. Estadio Nacional Mane Garrincha di Brasilia
Kapasitas stadion 72.000 tempat duduk, dengan biaya pembangunan 475 juta dollar AS atau setara Rp 5,3 triliun.
3. Estadio Mineirao di Belo Horizonte
Kapasitas stadion 62.160 tempat duduk, dengan biaya renovasi mencapai 287 juta dollar AS atau setara Rp 3,1 triliun.
4. Estadio Castelao di Fortaleza
Memiliki kapasitas 63.903 tempat duduk, stadion ini menelan biaya pembangunan sebanyak 223 juta dollar AS atau setara Rp 2,5 triliun. Dari total biaya itu, 151 juta dollar AS atau Rp 1,7 triliun merupakan dana publik.
5. Arena Pernambuco di Recife
Punya kapasitas 46.000 tempat duduk, biaya pembangunan Arena Pernambuco mencapai 230 juta dollar AS atau Rp 2,6 triliun dengan separuhnya berasal dari anggaran negara.
6. Arena Fonte Nova di Salvador
Kapasitas stadion ini mencapai 55.000 tempat duduk, dengan dana pembangunan 255 juta dollar AS atau Rp 2,8 triliun. Sebagian biaya pembangunan—senilai 140 juta dollar AS atau setara Rp 1,6 triliun—merupakan uang dari kredit bank nasional BNDES, sedangkan 115 juta dollar AS atau Rp 1,2 triliun dari anggaran negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar