Dihari hari berikutnya, Yoh berubah menjadi Yoh yang dulu lagi. Diam seribu bahasa membuat kedua sahabatnya Fumiya dan Asaoka memperhatikan Yoh dengan heran. Haruna juga sekarang tidak mau semeja saat makan siang. Mereka duduk terpisah dan keduanya tampak kusut dimata sahabat-sahabatnya. Bahkan tubuh haruna mengeluarkan aura warna ungu.
“Yoh, apakah telah terjadi sesuatu? Apa terjadi sesuatu dengan Haruna-chan?” tanya Fumiya kuatir. Yoh menoleh tapi ia jadi teringat pemecatannya sebagai Coach cinta “itu bukan masalahku lagi!” sahut Yoh. “kau tau Yoh. Kau sebenarnya peduli pada haruna-chan kan?” tebak Asaoka.
“hahhhh??!!”
“kau sebenarnya suka dia tapi kau tak mau mengakuinya khan?” Asaoka bertanya mengamati ekpresi muka Yoh. “diamm” ucap Yoh kesal.
“lalu apakah kau mengijinkan aku kencan dengan Haruna-chan?” tanya Yoh mau melihat tanggapan Yoh. “lakukan yang kau mau saja.” Jawab Yoh cuek. Asaoka tersenyum dan bangkit berdiri “baiklah klo begitu. Kami akan pergi kencan!” seru Asaoka dan berjalan mendekati Haruna. Yoh dan Fumiya menatap Asaoka dengan penasaran.
“haa-ru-na chan..” panggil Asaoka menyadarkan haruna yang melamun. “ahh asaoka –san?” Asaoka tersenyum manis “ahh kau terlihat seperti hantu saja” ejek cowok itu menatap wajah Haruna yang kusut itu. “aku.. Yoh..”bisik Haruna lemah. Asaoka melirik kearah bangku Yoh berada, ia sempat menangkap pandangan mata Yoh yang melirik padanya dan haruna. Asaoka menatap Haruna lagi “aku ada rencana. Kau mau ikut?” ajak Asaoka. Harunapun setuju pergi dengan Asaoka.
Cowok itu bangkit berdiri “oke berarti kita akan kencan ya..” seru Asaoka agak keras agar Yoh mendengarnya. Yoh memang mendengarnya, ia menoleh pada Asaoka dan Haruna. Asaoka pergi dan sempat melambaikan tangan pada Yoh dan Fumiya dengan penuh percaya diri. Yoh menghela nafasnya. Sebenarnya dia agak terganggu dengan ulah Asaoka itu.
Haruna akhirnya pergi kencan dengan Asaoka. Cowok itu mengajaknya ke bioskop. “bagaimana klo kita nonton film itu?” tunjuk Asaoka pada sebuah iklan film. Haruna membaca tulisan disana “my sweetheart in Xmas”. Sebuah film nomer 1 di amerika yang membuat orang ingin berciuman!”
“nggak masalahkan dengan film ini?” tanya Asaoka sambil senyum-senyum aneh membuat haruna menatap Asaoka dengan ngeri.
“ini film yang akan dibenci Yoh..”gumam haruna. “Haruna chan...” “ya??” “jangan membicarakan nama yoh sekarang ini ya” “ahh.. iya.. maaf..” “tak apa-apa.. jangan kuatir.. ayo kita pergi” ucap Asaoka sambil mengelus kepala haruna lembut. Asaoka lalu memeluk pinggang haruna dan mengajaknya masuk ke gedung bioskop.
Selesai nonton Asaoka mengajak haruna dinner.
“haruna-chan. Apakah enak makanannya?” “iya..”jawab haruna dengan mulut mengunyah Piza. Kemudian haruna seperti melamun sambil mengumamkan nama “yohhhh...”
Asaoka geli melihat wajah haruna yang seperti itu.
Habis makan Asaoka mengajak haruna ke sebuah taman. Mereka duduk di bangku taman “haruna-chan. Apa pendapatmu tentang aku?” “aku rasa kau orang yang baik.” “senang mendengarnya. Apakah itu bertanda positif untukku?” “iya” “sebenarnya aku bukan orang yang baik seperti itu.” Kata Asaoka menatap Haruna yang duduk disebelahnya “hummm??” “aku suka kau haruna chan” “hahh ?”haruna terkejut. Asaoka mendekatkan wajahnya “aku suka kamu. Aku ingin kamu jadi pacarku.” “tapiiii...” “lupakan tentang yoh..” bisik Asaoka memegang dagu Haruna dan semakin mendekatkan wajahnya pada haruna, mau mencium Haruna. Haruna gugup tau klo Asaoka mau menciumnya. “dame.. dame!” *tak boleh... tak boleh.. Tapi ia tak berdaya saat wajah Asaoka semakin dekat padanya.
Tiba-tiba sebuah tangan menarik tangan Asaoka dari wajah Haruna.... tangan Yohhh!. Haruna terkejut “yoh...” “aku akan biarkan kau pergi..” ucap Yoh pada Asaoka. Tapi Asoka hanya tersenyum “aku tau kau akan datang.” Goda Asaoka. Yoh hanya terdiam “baiklah aku akan pulang ke rumah.” Lanjut Asoka untuk memberi ruang buat temannya itu. “haruna chan, semua ini adalah hanya acting. Lupakan semua ini ya.” Kata Asoka tanpa menunggu jawaban haruna, ia segera pergi meninggalkan keduanya. Asaoka terus berjalan pergi dan bergumam pada dirinya sendiri “aku benar-benar orang baik ya”
Jadi Asaoka itu menjebak perasaannya Yoh. Ia tau Yoh peduli dengan haruna tapi Yoh tak pernah mengakuinya. Asaoka tau klo Yoh pasti akan membuntuti kencannya.
klo di Manga Asaoka ini benar-benar cinta sama Haruna. Sampai ia bersaing dengan Yoh di festival olahraga di sekolahnya. Tapi hubungan ketiganya tetap berjalan baik.
Yoh mengajak Haruna ke ruangan ditaman itu. “yoh mengapa kau datang?” tanya Haruna. “aku punya sesuatu yang harus aku ajarkan padamu.” Jawab Yoh tak berani menatap haruna. “benarkah?
Yoh berbalik menatap haruna “ dimalam natal, bisakah kita pergi kencan?” ajak Yoh tiba-tiba. “heihh?” Haruna terkejut. Yoh grogi dan bergegas pergi meninggalkan haruna “itu hanya sebuah latihan “ “oke..” seru haruna gembira dan bergegas menyusul Yoh.
Malam harinya Haruna gelisah. Ia terus menatap surat dari Makko-chan untuk Yoh.
Ditaman tempat mereka janjian bertemu menghabiskan waktu malam natal mereka, Yoh sudah berdiri menunggu Haruna disana. “coach..” panggil Haruna. Yoh pun menoleh ke arah haruna. “bagaimana menurutmu?” tanya haruna tentang penampilannya pada Yoh. “kawaiii..” puji Yoh. “hahhh...” haruna kaget Yoh memujinya “heihhhh.. apa? Ayo katakan sekali lagi”seru haruna berlari mendekati Yoh. “tidak akan!” tolak Yoh malu-malu dan berjalan lebih dulu. “ayolah katakan lagi” pinta Haruna menyusul Yoh. “maksudku itu bajumu” kata Yoh arti pujian “kawaii-nya..” jadi bukan harunanya yang kawaii.. ihh yoh ngemesin dehhh... ^_^
“ohh bajuku..”Gerutu haruna” ahh tapi aku tetap bahagia!’
Mereka pergi ke sebuah taman santa. Disana banyak sekali orang berpakaian Santa ratusan, bernyanyi menari memenuhi jalanan. Haruna dan Yoh melebur bersama rombangan santa, dan berfoto-foto. Setelah agak lama Yoh pamit mau beli minuman dulu. Setelah Yoh pergi, haruna menatap saku bajunya dan mengeluarkan surat Makko-chan. Haruna menatap amplop surat dulu, ia masih bingung apa yang harus dilakukan dengan surat itu. “kau mau minum apa?” tanya Yoh ddari jauh. Haruna yang terkejut langsung menyembunyikan surat itu dibelakang tubuhnya. “surat!..maksudku. o-orange jus! Yang panas.”
Haruna dan Yoh ditarik oleh para santa untuk ikut menari bersama mereka berputar-putar. Haruna terlihat gelisah, bingung. Ia melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 16:45. Haruna ternyata menerawang amplop surat yangg tembus pandang itu. Disana Makko-chan bilang akan bertemu dengan Yoh jam 17:00. Haruna berhenti menari berputar. “Yoh. Ini tak boleh! Hentikan berputar-putar seperti ini!” teriak Haruna. Ia lalu menarik tangan Yoh pergi dari tempat itu. Setelah mereka tinggal berdua, Haruna mengulurkan surat itu pada Yoh “ini...” “ apa ini? “tanya Yoh penasaran.
Yoh membuka surat itu. Ia terkejut melihat surat itu ternyata dari Makoto. “sejak kapan kau mengenalnya?” Haruna hanya tertunduk diam. “mengapa juga kau menyimpannya?”
“karena aku mengerti perasaannya.” Jawab haruna
“kau harusnya membuangnya saja.”
“aku tak bisa. Karena itu mewakili perasaannya dia”Haruna menatap wajah Yoh. “yoh pergi dan temui dia. “ “hah?” “jika kau tak menemuinya hari ini, kau mungkin tanpa sengaja akan bertemu dengannya suatu hari nanti. Aku tak ingin kau lari dan bersembunyi dari dia lagi jika saat itu benar-benar terjadi. Masa lalu tidak akan bisa dihapus. Jika kau tidak lari, kau mungkin akan menciptakan memori yang indah. Itulah alasannya mengapa kau harus pergi dan menemuinya. Jangan melarikan diri.”
“apa itu akan baik-baik saja? Jika aku menemuinya aku tak tau apa yang akan terjadi. “ jawab Yoh ragu. “semua akan baik-baik saja. Pergi dan temuilah dia.”haruna menarik nafas “tapi... setidaknya biar aku memberitahumu hal ini. Aku... aku mencintaimu..” ungkap Haruna pada Yoh.
Yoh terkejut. “aku mencintaimu... meski aku tak diijinkan untuk aku jatuh cinta padamu. Jadi ini juga tidak akan berhasil. Jadi pergi dan temuilah dia. Selamat tinggal” kata haruna dan berlari meninggalkan Yoh. Haruna sudah merelakan Yoh karena ia merasa Yoh pasti akan menolaknya kan sudah ada syaratnya Yoh waktu itu.
Haruna berjalan pulang dengan gontai “ini benar-benar perpisahan.” Batin haruna. Ia tersandung tali sepatunya yang lepas sehingga haruna jatuh. “ahh tali sepatuku putus. Ini pertanda buruk..” kata haruna panik. Ia juga melihat rombongan kucing hitam lewat didepannya “ahh ini benar-benar pertanda buruk.”
Haruna tiba-tiba membayangkan Yoh bertemu dengan makko-chan. Bahkan ia melihat Yoh memilih bersama dengan Makko-chan lagi. “tidakkkkkkkkkkk.” Teriak Haruna bersamaan dengan itu bayangan yoh dan makko menghilang. “ini tidak bisa. Aku mencintai Yoh. Aku tak ingin kehilangan dia” kata haruna dan langsung berbalik untuk pergi ke lokasi pertemuan Yoh dan makko-chan.
Haruna terus berlari. “yoh...”
“yoh...”
"yoh.....”
“yoh aku mencintaimu..”
Haruna mengumamkan nama Yoh terus saat berlari dalam tangis. Ia benar-benar takut kehilangan Yoh. Ia melewati taman yang dulu pertama kalinya ia bertemu yoh. Karena kurang hati-hati haruna terjatuh. Sepatunyapun melayang tinggi. Haruna bangkit dari terjatuhnya dan mencari sepatunya. “ahhh.. dimana sepatuku?”
“kau menjatuhkan ini.. tepatnya menerbangkan ini.” Kata sebuah suara yang begitu dikenalnya, Yoh!
Yoh berjalan mendekati Haruna yang masih berlutut itu. Ini persis dengan adegan pertama mereka bertemu. Yoh menarik tangan Haruna untuk bangkit berdiri “pertama kali kita bertemu. Kejadiannya seperti ini kan?” haruna mengangguk. “Akhirnya aku menemukanmu.”lanjut yoh “aku bertemu makoto dan kami berbicara. Saat itu aku akhirnya mengerti.. “Yoh menatap haruna dengan tersenyum lembut “... sisi baik dari dirimu. Tekadmu.. kekuatan melemparmu.. “ “iya.. apalagi..” kata haruna tersenyum senang dipuji Yoh. Dengan masih tersenyum Yoh melanjutkannnya “.. kejujuran bodohmu.. “ “iya” angguk haruna tersenyum “dan juga.. kau makan seperti babi (makannya banyak).” Haruna tertawa “apa kau memujiku?” “iya tentu saja”
“aku... aku... mencintaimu.”ungkap yoh. “bukan karena make up, pakaian, atau populer diantara cowok-cowok, hanya.. dirimu yang apa adanya yang aku suka..” bisik Yoh lembut menatap Haruna yang sangat bahagia didepannya.
Haruna terus tersenyum menatap Yoh dengan bahagia. Ia masih terkejut Yoh mengungkapkan itu semua.
Dengan agak gugup Yoh melanjutkan kata-katanya “ aku hanya akan mengatakan hal ini sekali. Jadi dengarkan baik-baik. “
Yoh menatap haruna lagi dengan penuh kesungguhan “Haruna.. ayo kita berpacaran” Haruna tersenyum amat sangat bahagia “katakan lagi..”pinta Haruna “aku tau kau akan memintanya lagi..” gerutu Yoh.
Yoh lalu menarik haruna ke dalam pelukan hangatnya dan Yoh pun mencium Haruna.... kyaaaaaa.....Saljupun tiba-tiba turun membuat keduanya menatap salju yang berjatuhan. Mereka pun berpelukan lagi.
“PELATIHAN(COACHING) SELESAI..”
*** SELESAI ***
Catatan : Klo di manga masih ada kelanjutan cinta mereka yang seru dan romantis buangettttt. Sempat putus karena kecemburuan haruna pada seorang cewek yang mendekati Yoh. Sampai-sampai Haruna yang doyan makan itu badannya melar.. gendut gt... hihihi.. tapi akhirnya mereka baikkan lagi. klo mau tau kisahnya silahkan dibaca manganya langsung ya.. JAA NEE.. bye...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar