“Di SMP waktuku sudah penuh dengan aktifitas club selama 365 hari termasuk weekend dan libur summer, semuanya untuk softball, dan softball semua.
"Aku sudah putuskan... JIKA AKU SUDAH JADI MURID SMA, AKU AKAN ABDIKAN DIRIKU UNTUK MENDAPATKAN CINTA.. AKU AKAN PAKAI BAJU YANG KEREN DAN HAIRSTYLE YANG IMUT, AKU AKAN JATUH CINTA” janji Haruna Nagashima pada dirinya sendiri.
Dan masa SMA akhinya datang...
Haruna sudah mempersiapkan segalanya. Ia sudah belajar dari majalah fashion cara biar terlihat stylish. Ia juga belajar dari manga koleksinya cara mendapatkan cowok.
Sekarang ini Haruna berdiri ditaman tempat gaul dan berpacaran anak remaja berkumpul. Dia memakai gaun yang mengembang. Ia sudah berdiri disana sangat lama berjam-jam dan sudah seperti patung, tapi tak ada satu cowokpun yang mendekatinya.
Penantian cowok saat SPRING (musim semi)
SUMMER
Haruna masih berkunjungan ke taman itu tapi juga tak ada cowok yang mendekatinya.
FALLS..
Haruna masih sendiri.
“ini harusnya jadi musim cinta..” gerutu Haruna sedih. Arwahnya serasa keluar dari dirnya dan berteriak “ aku sudah menunggu disini 2 jam, aku sudah siap menemukan cinta. Apakah kalian tidak ada yang menyadarinya” teriak arwah Haruna.
Tiba-tiba seorang cowok menyapa “ano....” arwah haruna langsung kembali ke tubuhnya begitu melihat ada cowok mendekatiya.
“ada apa????!” seru Haruna penuh semangat membuat cowok itu menatap Haruna takut.
“a-ku sedang melakukan survey”
“aku siap..!” kata Haruna mendekati cowok itu yang klihatan ketakutan melihat wajah Haruna yang seperti mau menerkamnya. Cowok itu mundur-mundur menjauhi Haruna.
“a-pa-a yang kau lakukan?” cowok itu semakin ketakutan
“apa kau tertarik padaku..?! benar begitukan? ayo katakan saja..!” seru Haruna antusias.
“aku tak mau melakukan apapun!” kata cowok itu “ ini tak baik..”
“apa kau mau bicara denganku?” seru Haruna menggebu-gebu
“tidak.. ttidak jadi saja” kata cowok itu langsung kabur melarikan diri meninggalkan Haruna. Melihat cowok yang pertama mendekatinya itu kabur, Haruna langsung berlari menyusulnya “ tungguuuu..!!”
Cowok itu berlari semakkin cepat, ia menoleh kebelakang melihat Haruna yang semakin mendekati langkah larinya. “dia larinya sangat cepat” gumam cowok itu smakin ketakutan dan mempercepat larinya lagi.
“tungguuuuu.. aku ingin bertemu denganmuuu” teriak Haruna mengejarnya. Tiba-tiba “gubrakkkkkk...” haruna kesleo dengan sepatu high heelnya dia yang membuatnya jauh dengan sukses dan keras ke lantai taman. Salah satu sepatunyapun melayang keudara..
Haruna bangkit tengkurapnya, ia mencari salah satu sepatunya yang tidak ada. Ia melihat sekeliling lantai tapi tak menemukannya.
“sepatuku...”
“kau menjatuhkan ini.. lebih tepatnya.. menerbangkan ini” sebuah suara cowok mengangetkannya. Haruna mendongak melihat wajah cowok itu.
“dia terlihat populer..” kagum Haruna pada cowok ganteng didepannya. Cowok itu menyodorkan sepatunya dan dengan posisinya yang masih berlutut, Haruna mengambil sepatu itu...
Hehhehe.. persis negeri dogeng, cinderella..
“hah??” tanya cowok itu pada gumaman Haruna tadi
“ahhh.. apa aku telah mengatakan sesuatu?” Haruna panik
Seseorang cowok mendekati mereka “ hey kau.. Yoh bilang klo sepatumu itu jelek. Lebih baik kau kembalikan saja ke tokonya”
“berhentilah bicara yang tidak-tidak” kata cowok tadi yang disebut namanya “Yoh”
“jelek?” tanya Haruna
“jangan pedulikan “ sahut Yoh cuek. Haruna bangkit berdiri “ thanks sudah mengambilkan sepatuku” kemudian tiba-tiba haruna berlari pergi membuat kedua cowok itu kaget melihat keanehan sikap Haruna. .
“mengapa? Mengapa kau berlari haruna?” kata hati Haruna terus berlari meninggalkan 2 cowok ganteng itu.
“apa yang dia katakan Yoh?” yoh hanya menatap kepergian haruna heran.
“Mami-chan..” panggil Haruna lemas pada sahabatnya keesokan harinya
“hmm?”
“terjadi kesalahan lagi”
“tidak ada yang mengajakmu bicara lg?”
“sebenarnya ada 1 cowok..”
“lalu apa yang terjadi?!” tanya Mami-chan penasaran.
“dia melarikan diri.”
“dia lari? Kenapa?”
Haruna coba mengingat tapi tak ia tetap tak mengerti kenapa cowok itu lari. “aku tak tau sebabnya..” benar-benar tak tau..”
“aku sudah membaca majalah dan melihat tv dan aku rasa aku sudah merasa akan populer dimata cowok-cowok”
“aku rasa ada limit untuk belajar sendiri” kata Mami-chan
“hehh?”
“ini sama dengan softball kan? Jika kau tak punya supervisor yang baik dan coach(pelatih) yang baik maka Team tidak akan baik khan?”
“hemmm..” angguk haruna
“itulah sebabnya kau butuh Coach! Kenapa kau tak mencari Coach saja yang akan mengajarimu cara menarik perhatian cowok?”
“ahh benar..!” seru haruna setuju dengan ide mami-chan. “ada saatnya aku menyadari sesuatu setelah coach mengajariku!” Haruna memegang pundak mami-chan. “Mami-chan! Tolong jadilah coachku!”
“tidak.. tidak.. tidak... lebih baik kau cari seseorang yang tau pemikiran cowok. Meski begitu.. aku tak tau siapa yang cocok itu jadi coach itu.”
“aku juga..”tapi haruna tiba-tiba teringat dengan cowok ganteng (Yoh) di taman itu. “ada 1 orang.. tapi dia seseorang yang aku temui tanpa sengaja di kota. Aku tak mungkin bertemu dia lagi” Haruna menatap lorong diluar kelasnya..”ohhhhh..!!” seru haruna kaget saat cowok yang baru saja dibicarakan lewat didepan kelasnya. “aku menemukannya..! aku akan meminta padanya” seru haruna langsung berlari untuk mengejar cowok itu.
“hey tunggu...! kau kan tidak kenal dia, kau tidak bisa memintanya untuk itu..” seru Mami-chan melihat temannya yang berlari itu.
“tidak.. ini satu-satunya cara!” perkataannya tidak didengar Haruna, cewek itu terus berlari mengejar Yoh.
“tunggu Haruna..” teriak Mami-chan yang membuat 1 kelas jadi tau apa yang dibicarakan keduanya.
“seperti dalam softball, kesempatan tidak sering datang, jadi sekaranglah saatnya!” kata Haruna pada dirinya sendiri dan terus berlari.
Haruna terus berlari dilorong sekolah sampai menabrak beberapa orang. Ia melihat Yoh yang menuruni tangga untuk ke lantai bawah. Dengan beraninya Haruna langsung lompat dari lantai 2 kelantai 1.
Yoh melihat kelebatan orang yang terbang dari lantai 2 kearahnya membuat dia terkejut. Haruna jatuh didepan Yoh dengan sempurna ala film-film hero. Yoh dan murid-murid yang lain menatap tak percaya.
“apa kau ingat aku? Kau telah mengambil sepatu yang jelek waktu itu” kata Haruna mencoba mengingatkan Yoh pada kejadian di taman itu. “Namaku Nagashima Haruna. Aku kelas 1.” Haruna memperkenalkan dirinya. “Tolong ajari aku menjadi cewek yang populer ! tolong jadilah pelatihku” bungkuk haruna disaksikan teman-temannya.
“apa? Apa itu? Pelatih untuk jadi populer? Sepertinya menyenangkan!” seorang cewek cantik dan imut mendekati mereka. “kenapa kau tak mau melakukannya Onii-chan?” tanya cewek imut itu pada Yoh yang ternyata adik Yoh.
“ga akan.. merepotkan saja.” Sahut Yoh menatap tajam pada Haruna “ type cewek seperti ini adalah cewek yang ingin membuat debut SMAnya.”
“benar!eh bagaimana kau tau?” tanya Haruna terkejut dengan tebakan Yoh yang tepat itu.
Yoh menatap sinis penampilan Haruna “ hairstyle, makeup, pita (dasi pita Haruna). Itu tak cocok sama sekali.”
Haruna tak menggubris perkataan Yoh, ia membungkuk “ tolong ajari aku hal-hal seperti itu!”
“tidak akan!”
“kenapa tidak?”
“cewek itu pengganggu!” ketus Yoh
“hah..”
“kalian sendiri yang putuskan apa yang kalian sukai dan yang tidak. Kalian tidak percaya dengan mudahnya., hal-hal seperti itu.” Kata Yoh dengan ketusnya dan langsung pergi meninggalkan Haruna. Itu ekpresi trauma Yoh pada cewek makanya ia menganggap klo cewek itu pengganggu.
“jika kau tak punya pelatih kau tidak akan populer ya.. semoga beruntung ya” kata adik Yoh itu mendekati Haruna kemudian pergi.
Adik Yoh ternyata satu angkatan dengan Haruna dan merekapun jadi akrab dan pulang bersama.
“maafkan kata-kata kakakku waktu itu ya.. benar klo dia terkenal tapi kemudian sesuatu terjadi yang membuatnya tidak mempercayai cewek lagi. Mereka berpikir klo cewek semua adalah musuh.
“menyedihkan ya” sahut Haruna.
“oh ya, namaku Komiyama Asami kakakku bernama Komiyama Yoh. “
“ahh.. aku Nagashima Haruna.”
“aku tau. Kau pemain softball yang keren!”
“thanks”
“saat SMP, kau selalu bermain softball dan kau selalu memakai kaos jadi kau tak tau fashion ya. Aku terkejut dia mengatakan hal seperti itu pada wajah imutmu mesti itu kenyataannya. Sebagai permintaan maaf, aku akan meminjamkan bajuku padamu. Saat aku memakainya, aku jadi pusat perhatian. “
“benarkah? Tapi itu juga karena Asami-chan juga cantik “
“kau bisa panggil aku Asami. Ahh.. Maukah kau ke rumahku hari ini?”
“hahhh... aku mauu..”
Harunapun mampir ke rumah Asami dan Yoh. Haruna mencoba beberapa baju koleksi Asami. “itu cocok denganmu Haruna! Kau pasti akan menarik perhatian cowok”
“benarkah?” tanya Haruna senang
“iya.. kau terlihat imut.. beneran..!” Asami melihat Yoh yang berjalan ke ruang tamu. “ahh Onii-chan!” panggil Asami pada Yoh. Cowok itu menoleh pada mereka. “lihat ini! Haruna kelihatan imut khan..? kami sekarang jadi teman.” Seru Asami
“benarkah?”
“kami bahkan membawakan Takoyaki (makanan kesukaan Yoh)” mencoba menyuap Yoh lewat makanan.
Haruna menatap Yoh tajam dengan tatapan yang mengatakan “ aku ingin kau jadi pelatihku!”
“aku tak mau jadi pelatihmu” jawab Yoh seperti tau apa yang akan dikatakan Haruna dari tatapan mata Haruna itu.
“ehhh.. bagaimana kau tau??” tanya Asami pikirannya bisa terbaca Yoh.
“baiklah sebagai balasan atas Takoyaki ini.. “ kata Yoh akhirnya. Haruna mengangguk tersenyum senang dan mundur dari depan Yoh agar cowok itu bisa melihat tampilannya.
“bentuk lengan salah. Itu memperjelas ototmu “ (karena Haruna kan atlet softball jadi ototnya pasti lebih nampak). Hairstyle-mu juga tidak cocok dengan baju itu. Asami dan kau memiliki bentuk badan yang berbeda dan juga....’ yoh menatap Haruna tapi kemudian memalingkan muka “lupakan saja..”
‘apakah itu? Katakan saja..”
“kenapa kau begitu ingin jadi populer?”tanya Yoh
Dengan malu-malu Haruna menjawab “ itu karena.. aku ingin punya cowok!”
“apa yang kau inginkan? Cowok yang seperti apa?” tanya Yoh mendesak haruna.
Haruna salah tingkah dan garuk-garuk kepalanya (hehhe.. kacau bahasanya) “ aku blom memikirkan sejauh itu..”
“suatu hubungan.. tidak selalu tentang bunga mawar (indah)..” kata Yoh pelan. Haruna tak paham dengan maksud yoh”hah?”
Melihat haruna yang bingung dengan kata-katanya, Yoh pun meninggalkan haruna.
Haruna setelah mengerti maksud perkataan yoh segera berlari mengejar cowok itu ditangga “ Yoh-san.. aku tau sebuah hubungan tidak selalu tentang bunga mawar. Akan ada waktu yang sulit dan penuh airmata juga. tapi aku rasa jika kau melakukan yang terbaik, kau pasti tidak akan menyesalinya. Itulah mengapa aku ingin mencobanya sekuat kemampuanku!”
Yoh mencerna kata-kata Asami “oh begitu.. ya sudah.. lakukan saja yang terbaik..”
Kemudian yoh kembali menaiki tangga untuk menuju kamarnya.
Malam harinya Asami melihat rekaman permainan Softball haruna diruang tamu. Yoh datang dan duduk dikursi belakang Asami. “apa yang kau tonton?”
“dia berjuang semampunya! Lihatlah wajahnya!” seru Asami semangat melihat penampilan Haruna dilapangan. Yoh melirik sekilas tapi kemudian ia membaca buku lagi yang ada ditangannya. Asami melihat team haruna menang dan ia berteriak histeris “ahh dia menang! Haruna kerennn!” Yoh mellirik ke televisi. Disitu disiarkan interview denga haruna yang menjawab dengan menangis senang.
Wartawan “ bagaimana perasaanmu sekarang inni?”
Haruna sambil menangis “ itu benar, klo kau melakukan sekuat kemampuanmu.. mimpimu akan jadi kenyataan dan kau akan menang!”
Mendengarnya Yoh jadi menaruh perhatian pada interview dan Haruna itu.
Haruna memulai debutnya lagi, ia sudah berdandan sesuai dengan informasi majalah yang dirangkumnya. Hehhehe.. penampilannya kacau balau... tabrakan semua.. :P
Haruna berdiri ditengah taman dan memberi semangat pada dirinya sendiri “ baiklah.. datanglah cinta!”
Ia berdiri sangat lama disana sampai kecapean. Dan taman yang semula ramai juga jadi berkurang banyaknya. Ia sangat lesu, mukanya kusut dan tertunduk “aku tak tau apa yang harus aku lakukan. Aku ingin melakukan yang terbaik tapi... aku tak tau” batin haruna
Sebuah suara tiba-tiba mengomentarinya “kau memakai parfum terlalu banyak.” Haruna tersadar dari lamunannya dan ia menoleh ke arah suara itu. Disana ia melihat Yoh yang berjalan kearahnya terlihat sangat “sempurna”.
“seorang malaikat..” gumam Haruna menatap Yoh.
Yoh semakin mendekati haruna dan berkomentar lagi “ topi terlalu berlebihan” haruna langsung membuat topinya.
“ terlalu banyak aksesories dilehermu. Terlalu ramai.” Haruna langsung mencopot kalung bunga dilehernya dan membuangnya.
“Yoh-san” seru haruna.
Yoh berdiri berhadap-hadapan dengan haruna “ kau terlalu memakai berlebihan, tidak akan ada yang berani mendekatimu.”
Haruna berjalan lebih dekat lagi pada Yoh “ apa kau.. mau.. jadi coach (pelatih)ku?”
“iya..” angguk Yoh tapi gengsi menatap haruna jadi ia melihat ke tempat lain. “tapi dengan 1 syarat..” lanjut Yoh menatap haruna tajam lagi. “JANGAN PERNAH JATUH CINTA PADAKU. Jika kau lakukan, aku akan berhenti menjadi pelatihmu!”
Mendengar Yoh yang mau jadi pelatihnya saja sudah cukup membuat Haruna gembira. Tanpa berpikir banyak ia langsung mengiyakan syarat Yoh itu “ yah, setuju! Aku tak akan jatuh cinta!” seru haruna penuh keyakinan.. hehhehe.. klo yang didepan cowok seganteng Yoh, apa ga deg-degan yahhh...
“BENAR-BENAR TIDAK BOLEH!” Yoh kembali menekankan persyaratannya.
“IYA.. TIDAK AKAN!” seru haruna kegirangan membuat Yoh “lega” tidak mungkin haruna jatuh cinta padanya.
Haruna terus ketawa gembira menatap “pelatih baru” itu. Yoh memperhatikan wajah Haruna yang tertawa itu. “ kau... wajahmu rata-rata, tapi kau punya senyum yang “menyenangkan”kau bisa jadikan itu nilai jualmu.” Kata Yoh
Haruna kaget mendengar Yoh yang tiba-tiba memujinya “ehhh..?” haruna menatap Yoh tajam membuat Yoh jadi “grogi”
“kau bisa memanggilku Yoh” katanya berjalan menjauh
“yes coach!” seru haruna
“sudah kubilang panggil aku Yoh!” geram Yoh kesal terus melangkah pergi diikuti haruna.
“ya!” seru Haruna mantab. Yoh berbalik “jangan jatuh cinta padaku.”
“tidak akan, tidak akan pernah!” seru haruna yakin.
Reallyyyyy...???? :D
Didalam kamarnya yang penuh dengan Manga kesayangannya. Haruna rebah diantara buku-bukunya itu. “ mulai besok aku akan populer..”katanya bahagia.
Preview part 2 :Haruna diajak Yoh ke butik dan dipilihkan skirt(rok), tapi malah berakhir memakai kaos dan celana Yoh!
Haruna juga menemukan sebuah gelang lucu dikamar Yoh yang membuat Yoh marah.
Ada apa juga dengan "peristiwa gelang" yang tabu untuk dibicarakan didepan Yoh?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar